Kamis, 24 November 2011

Makalah 3 "Analisis Upaya Melestarikan Budaya Bangsa"


Mata Kuliah           :    Ilmu Budaya Dasar
Dosen                    :    Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah
Analisis Upaya Melestarikan Budaya Bangsa

Kelas  :  1-EA26

Tanggal  Penyerahan Makalah         :   21 November 2011
Tanggal  Upload Makalah                 :   22 November 2011

 

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.


P e n y u s u n


N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
16211557
Sairoh












Program Sarjana Ekonomi Manajemen

UNIVERSITAS GUNADARMA

2011



KATA PENGANTAR


Assalamua'laikum Wr, Wb.
Puji syukur kehadirat  ALLOH SWT, karena dengan karunia dan rahmat nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Dan berkat rahmatnya juga yang telah memberikan ilmu pengetahuannya, kita dapat mempelajari tentang kebudayaan. Kebudayaan bangsa lahir dari berbagai budaya daerah yang ada didalam suatu Negara, yang dimana dalam suatu Negara terdapat berbagai kebudayaan yang beraneka ragam dan tentu berbeda-beda. Makalah ini menyajikan tentang Analis Upaya Melestarikan Budaya Bangsa. Seiring dengan  perkembangan zaman yang semakin maju dan masuknya budaya asing, arus modernisasi,  dan globalisasi yang dari akibat tersebut dapat menggeser dan mempengaruhi nilai-nilai luhur yang ada didalam diri budaya kita. Sehingga, budaya kita yang telah lama ada sejak zaman nenek moyang kita perlu dijaga dan dilestarikan.
 Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan ataupun materi. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa saya terima dengan tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada saudara-saudara, bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa sesuatu ke arah yang positif.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Alloh SWT meridhoi segala usaha dan langkah kita. Amien.

Hormat kami
Penyusun.


Sairoh


D A F T A R  I S I

Cover Judul..............................................................................................................................................    i
Pernyataan................................................................................................................................................    i
Kata Pengantar......................................................................................................................................    ii
Daftar  Isi.................................................................................................................................................   iii
BAB I  PENDAHULUAN......................................................................................................................  1
1.      Latar Belakang................................................................................................................................   1
2.      Tujuan.............................................................................................................................................   2
3.      Sasaran...........................................................................................................................................   2
BAB II PERMASALAHAN..................................................................................................................   3
1.      Kekuatan (Strength).........................................................................................................................   3
2.      Kelemahan (Weekness)...................................................................................................................   3
3.      Peluang (Oppurtunity).......................................................................................................................  4
4.      Threat (Ancaman).............................................................................................................................  4
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................  5
1.      Kesimpulan.......................................................................................................................................  5
2.      Rekomendasi....................................................................................................................................  5
Daftar Referensi.........................................................................................................................................  5
                                                                                                                      
BAB I
           PENDAHULUAN          

1.    Latar Belakang.
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa.
Setiap kelompok masyarakat mempunyai tradisi dan kebudayaan tersendiri, yang tentu saja berbeda satu sama lainnya. Kebudayaan-kebudayaan yang lebih sempurna dari suatu masyarakat yang nantinya akan dapat menjadi sebuah peradaban. Namun, walaupun masing-masing mempunyai keunikan tersendiri, budaya terdiri dari unsur-unsur dan mempunyai fungsi-fungsi tersendiri bagi masyarakatnya.
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat kesatuan.
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.
·   Monokulturalisme : Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
·  Leitkultur (kebudayaan inti) : Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
·    Melting Pot : Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
·    Multikulturalisme : Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan dan saling keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi, dan agama. Sehingga kebudayaan suatu bangsa akan mengalami perubahan dan pergeseran nilai-nilai yang berdampak kurang baik kepada budaya bangsa kita sehingga mempengaruhi keutuhan dan kemurnian budaya yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita.

2.    Tujuan.
Dalam makalah yang saya buat ini diharapkan dapat menambah wawasan saya dan pembaca untuk dapat menjaga dan melestarikan budaya bangsa yang semakin lama kian memudar. Perkembangan zaman khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap kebudayaan suatu bangsa. Arus moderenisasi dan globalisasi yang semakin deras melanda dunia mengakibatkan kebudayaan bangsa mengalami perubahan dan pergeseran yang cukup signifikan, oleh karena itu dibutuhkan upaya-upaya dan  kesadaran masyarakat dari masing-masing individu untuk melestarikan dan menjaga budaya bangsa sangat di perlukan.
Melestarikan budaya bangsa merupakan upaya untuk meningkatkan mental dan fisik budaya bangsa dan melestarikan identitas bangsa Indonesia di mata dunia. Dizaman moderenisasi ini upaya-upaya untuk melestarikan budaya bangsa sangat dibutuhkan salah satunya dengan melahirkan generasi muda yang cinta terhadap budaya bangsa warisan leluhur bangsa Indonesia.

3.    Sasaran.
Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat Indonesia tentang melestarikan kebudayaan yang menjadi salah satu faktor dalam membangun kepribadian bangsa merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat sehingga sangat penting bagi kita untuk terus mempertahankan kebudayaan timur yang sopan dan lemah lembut serta beradab. Kebudayaan memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan identitas suatu bangsa di mata internasional. Faktor lingkungan memiliki peran yang penting dalam membentuk kebudayaan suatu bangsa. Seiring derasnya arus globalisasi dan modernisasi diharapkan generasi  muda penerus bangsa tetap memiliki kecintaan terhadap budaya bangsa sendiri yang sopan yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita yang merupakan ciri khas kita sebagai pribadi yang anggun, sopan dan santun serta memiliki kesadaran untuk terus menjaga, melestarikan dan mempertahankan budaya banga Indonesia.


BAB II
PERMASALAHAN
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan kita bersama yakni kebudayaan yang mempunyai makna bagi kita bangsa Indonesia. Kita sebagai warga masyarakat harus menjaga dan melestarikannya.Hal ini sebenarnya akan menimbulkan rasa tanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Begitu juga halnya dengan pemerintah, pemerintah harus tegas dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia dengan membuat peraturan perundang-undangan yang bertujuan untuk melindungi budaya bangsa. Jika perlu pemerintah harus mematenkan budaya yang ada di Indonesia agar tidak jatuh ke tangan Negara lain. Beberapa kesenian dan asset budaya kita di akui oleh negara lain, misalnya batik yang diakui oleh negara malaysia, hal ini disebabkan oleh kurangnya kepedulian masyarakat kita dan pemerintah terhadap budaya-budaya yang ada. Kelangsungan kebudayaan Indonesia sangat bergantung kepada masyarakat itu sendiri. Warga Negara bertanggung Jawab untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia agar tetap utuh dan tidak punah/tidak jatuh ketangan Negara lain.
Berikut uraian dari setiap kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan  yang ada, berkaitan dengan upaya melestarikan budaya bangsa :

1.      Kekuatan (Strength)
*   Kebudayaan dapat menyatukan persatuan dan kesatuan masyarakat bangsa Indonesia untuk menjaga budaya kita semua.
*  Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah.
*  Melestarikan kebudayaan dapat menjadi ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional dan landasan pembangunan.

2.      Kelemahan (Weekness)
*   Adanya pengaruh arus globalisasi yang kian deras yang mempengaruhi ideologi pancasila dalam diri masyarakat Indonesia untuk melestarikan budaya Nasional yang telah ada.
*   Perbedaan suku, adat istiadat dan agama sehingga muncul sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
*    Kurangnya minat dan kesadaran masyarakat untuk mempelajari budaya kita sendiri.

3.      Peluang (Opportunity).
* Pelestarian budaya melalui berbagai sarana dapat menarik wisatawan asing sehingga dapat menghasilkan devisa bagi negara.
*   Mengenalkan budaya bangsa Indonesia ke mata dunia internasional dengan berbagai cara pelestarian budaya, diantaranya melalui pembangunan museum maupun pertunjukan-pertunjukan budaya.
*  Semangat untuk melestarikan budaya yang ada dalam diri masyarakat indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya dapat dijadikan wadah untuk mempersatu bangsa.

4.      Ancaman (Threat).
*    Kurang tanggapnya pemerintah dalam pembangunan sarana pelestarian budaya bangsa.
*   Kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya generasi muda bangsa akan kebudayaan, karena  adanya pengararuh moderenisasi dan globalisasi.
*   Keanekaragaman budaya dan suku bangsa yang ada di negara Indonesia yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi pola berfikir masyarakat bangsa Indonesia.


BAB III
PENUTUP
1.    Kesimpulan.
Dunia internasional mengenal Indonesia salah satunya dari keanekaragaman dan keunikan yang dimiliki. Budaya daerah tersebut harus dijaga dan dilestarikan. Selain itu, keanekaragaman budaya dan suku yang ada dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu diperlukan pula antisipasi atau cara-cara agar budaya bangsa tidak terkontaminasi oleh derasnya arus budaya asing yang masuk kedalam budaya nasional serta modernisasi yang melanda dunia melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.
Pelestarian budaya sangat diperlukan guna menjaga budaya yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita dan mengangkat citra, harkat dn martabat bangsa Indonesia dimata dunia.

2.    Rekomendasi.
ü    Kebudayaan dapat menyatukan persatuan dan kesatuan masyarakat bangsa Indonesia untuk menjaga budaya kita semua. Untuk itu hendaknya seluruh lapisan masyarakat bangsa bahu membahu untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa.
ü   Kurangnya minat dan kesadaran masyarakat untuk mempelajari budaya kita sendiri, maka dari itu memperkenalkan budaya bangsa kepada generasi muda hendaknya dilakukan sejak dini.
ü   Mengenalkan budaya bangsa Indonesia ke mata dunia internasional melalui pembangunan museum maupun pertunjukan-pertunjukan budaya dapat menarik simpati wisatawan yang bisa memberikan keuntungan devisa untuk negara.
ü    Kurang tanggapnya pemerintah dalam pembangunan sarana pelestarian budaya bangsa,  menimbulkan kurangnya pemanfaatan dari budaya bangsa itu sendiri dan dapat mengakibatkan kebudayaan kita diakui oleh negara lain yang justru menimbulkan kerugian bagi bangsa kita.

Daftar Referensi :

Senin, 14 November 2011

BAB VIII Manusia dan Pandangan Hidup

Bab 8

Sabtu, 12 November 2011

BAB IX (Manusia & Tanggung Jawab)

Bab 9

Senin, 07 November 2011

BAB VII (Manusia dan Keadilan)

Bab 7

Senin, 31 Oktober 2011

Makalah 2 "Peran Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian"


MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN
Mata Kuliah                  :    Ilmu Budaya Dasar
Dosen                           :    Muhammad Burhan Amin
Judul Makalah               :    Peran Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian
                                     
Disusun Oleh :
·         Nama                :    Sairoh
·         NPM                 :    16211557
·         Kelas                 :    1EA26

FAKULTAS EKONOMI
S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl. KH. Noer Ali Kalimalang Bekasi 17145, Telp (021) 88860117

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim atau pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk menerima nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

KATA PENGANTAR
Assalamua'laikum Wr, Wb.
Puji syukur kehadirat  ALLOH SWT, karena dengan karunia dan rahmat nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Dan berkat rahmatnya juga yang telah memberikan ilmu pengetahuannya, kita menjadi tahu tentang apa itu kebudayaan. Berbicara tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Budaya dan kepribadian bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa dipisahkan. Dimana budaya yang baik selalu mempengaruhi pribadi yang baik, kemudian budaya buruk selalu mempengaruhi pribadi yang buruk juga.
Makalah ini menyajikan tentang peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan masuknya budaya asing dan arus modernisasi, globalisasi. Sehingga dari akibat tersebut dapat mempengaruhi kepribadian generasi muda penerus bangsa. Makalah ini mempunyai tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya maupun pihak yang terkait didalamnya serta dapat memberikan motivasi atau dorongan agar memiliki kepribadian yang lebih baik di masa yang akan mendatang dan bisa sebagai bahan acuan untuk kita berkembang kearah yang lebih baik.
 Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan ataupun materi. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa saya terima dengan tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada saudara-saudara, bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa sesuatu ke arah yang positif.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Alloh SWT meridhoi segala usaha dan langkah kita. Amien.

Hormat kami



Penyusun.




DAFTAR ISI

Pernyataan.................................................................................................................       1
Kata Pengantar...........................................................................................................      1
Daftar  Isi...................................................................................................................      3
BAB I  PENDAHULUAN.......................................................................................      4
1.      Latar Belakang.....................................................................................................      4
2.      Tujuan..................................................................................................................      6
3.      Sasaran.................................................................................................................     7
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................     8
1.      Kekuatan (Strength)..............................................................................................      9
2.      Kelemahan (Weekness)...... ..................................................................................     9
3.      Peluang (Oppurtunity)............................................................................................    10
4.      Threat (Ancaman)..................................................................................................    10
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.................................................    11
1.      Kesimpulan............................................................................................................    11
2.      Rekomendasi.........................................................................................................    11
Daftar Pustaka................................................................ ............................................    12



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Berbicara mengenai kepribadian kebudayaan mempunyai peranan penting dalam membentuk kepribadian sesorang maupun kepribadian bangsa. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari. Kebudayaan tidak pernah mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus berganti-gantinya alam dan zaman.
Beberapa Teori tentang kepribadian :
Ø  Teori psikodinamika berfokus pada pergerakan energi psikologis di dalam manusia, dalam bentuk kelekatan, konflik, dan motivasi.
Ø  Teori Freud, Sigmund Freud berpendapat bahwa kepribadian terdiri dari tiga sistem utama: id, ego, dan superego. Setiap tindakan kita merupakan hasil interaksi dan keseimbangan antara ketiga sistem tersebut.
Ø  Teori Jung, Carl Jung pada awalnya adalah salah satu sahabat terdekat Freud dan anggota lingkaran koleganya, tetapi pertemanan mereka berakhir dalam pertengkaran tentang ketidaksadaran. Menurut Jung, di samping ketidaksadaran individual, manusia memiliki ketidaksadaran kolektif yang mencakup ingatan universal, simbol-simbol, gambaran tertentu, dan tema-tema yang disebutya sebagai arketipe.
Bronislaw Malinowski yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori fungsional dalam anthropologi, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan sebagai berikut :
  1. System norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya, 
  2. Organisasi ekonomi 
  3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan; perlu diingat bahwa keluarga merupakan pendidikan yang utama.
  4. Organisasi kekuatan.
Pada intinya para ahli menunjuk pada adanya 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universals, yaitu:
  1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya). 
  2. Mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, system produksi, system distribusi dan sebagainya). 
  3. Sistem kemasyarakatan (system kekerabatan organisasi politik, system hokum, system perkawinan). 
  4. Bahasa (lisan maupun tertulis). 
  5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya). 
  6. Sistem pengetahuan dan pendidikan. 
  7. Religi (system kepercayaan).
Sejalan dengan derasnya arus modernisasi dan globalisasi, budaya-budaya daerah kian memudar dan terpinggirkan oleh budaya-budaya yang masuk kedalam tubuh budaya kita yang dominan berasal dari budaya-budaya barat. Sehingga dari akibat tersebut dapat menimbulkan berbagai macam masalah budaya di Indonesia, antara lain adanya perbedaan karakter kepribadian budaya barat dengan budaya Indonesia yang dapat merusak budaya Indonesia yang juga dapat mengakibatkan pembentukan kepribadian yang kurang baik akibat dari pergeseran nilai-nilai kebudayaan yang ada.
Secara umum Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosial maka manusia tidak bisa hidup sendiri / saling ketergantungan.
Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideology yang mereka anut.
Berbicara mengenai kepribadian dan kebudayaan, tidak terlepas dari hubungan antara masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat dibedakan dengan kepribadiannya, karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri seorang individu.
2.        Tujuan
Dalam makalah yang saya buat ini diharapkan dapat menambah wawasan saya dan pembaca untuk dapat menentukan kepribadian yang baik dalam ruang lingkup budaya di sekitarnya dan memberikan gambaran dan pemahaman kepada siapapun tentang pengaruh budaya terhadap kepribadian seseorang. Agar ketika akan bertindak tidak bertindak sesuai dengan budaya buruk, yang ketika bertindak sesuai dengan budaya yang baik, serta pengaruh positif dapat kita rasakan bersama sesuai dengan tujuan Undang-undang dasar yang menjadi landasan dan akar dari bangsa kita. Tujuan kita mempelajari kebudayaan yang berperan penting dalam kepribadian kita adalah :
1.      Mengetahui peran budaya dalam pembentukan kepribadian yang baik
2.      Mengetahui berbagai macam masalah tentang kebudayaan
3.      Dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan
4.      Meningkatkan jiwa gotong royong
5.      Meningkatkan kebersamaan
6.      Membangun komunikasi yang lebih baik
Setiap Individu  memiliki pengalaman yang berbeda – beda serta beraneka ragam, dan dari pengalaman tersebutlah biasanya kepribadian seseorang juga dapat berubah. Dan lingkungan sangat mempengaruhi pola pikir dan kepribadian seseorang.


3.      Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia tentang kebudayaan yang menjadi salah satu faktor dalam membangun kepribadian seseorang dikarenakan kebudayaan merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat sehingga sangat penting bagi kita untuk terus mempertahankan kebudayaan timur yang sopan dan lemah lembut serta beradab. Kebudayaan memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Seiring derasnya arus globalisasi dan modernisasi diharapkan generasi  muda penerus bangsa tetap memiliki kepribadian baik tanpa menyampingkan nilai-nilai kebudayaan timur yang sopan yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita yang merupakan ciri khas kita sebagai pribadi yang anggun, sopan dan santun.




BAB II
PEMBAHASAN
Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan lain-lain sifat yang khas dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Kepribadian sebenarnya merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi suatu individu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam menelaah pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian, sebaiknya dibatasi pada bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi kepribadian. Berikut tipe-tipe kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni:
  1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang merupakan anggota suatu masyarakat tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan-kebudayaan khusus yang tidak sama pula.
  2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life). Contoh perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri sendiri dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense of value). 
  3. Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula. 
  4. Kebudayaan khusus atas asar agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan umatnya. 
  5. Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul.
Budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain.
Berikut uraian dari setiap kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan  yang ada, berkaitan dengan peranan kebudayaan dalam membentuk kepribadian :

1.      Kekuatan (Strength)
*    Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap, perilaku dan kepribadian seseorang . Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah seseorang/masyarakat sebagai pelaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan seseorang/masyarakat.
*     Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan masyarakat/organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan oleh seseorang/masyarakat.
*  Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu. Artinya dengan budaya seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih tanggung jawab bukan hanya untuk dirinya tetapi bagi orang lain ataupun masyarakat.

2.      Kelemahan (Weekness)
*     Budaya berperan sebagai penentu batas-batas, artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu masyarakat dan membedakannya dengan masyarakat lainnya dan kebanyakan masyarakat kita tidak mengenal budaya daerah lain.
*     Masuknya budaya asing melalui berbagai media, baik itu media massa maupun elektronik yang secara tidak langsung menggeser nilai-nilai budaya luhur yang telah lama diadopsi oleh masyarakat akan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku serta kepribadian seseorang/masyarakat.
*        Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan umatnya.

3.      Peluang (Opportunity)
*    Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa dari daerah lain selain daerah asal yang tidak dapat dijangkau kepada masyarakat agar mereka pun dapat mengenalnya.
*  Memperkenalkan kebudayaan bangsa sejak dini kepada generasi penerus bangsa, Sehingga kebudayaan yang dimiliki oleh setiap bangsa negara atau daerah lebih dikenal oleh generasi muda kita.
*       Keanekaragaman budaya yang ada disuatu negara maupun daerah yang berbeda-beda membentuk masyarakat dengan tradisi, adat istiadat dan pemikiran yang berbeda dalam masyarakat dapat dijadikan titik acuan dalam membentuk kepribadian seseorang atau kelompok masyarakat. Karena melalui kebudayaan manusia dapat bertukar pikiran dan dapat menjadi motivasi bagi daerah/negara lain untuk menjadi lebih baik di segala bidang kehidupan.

4.      Ancaman (Threat)
*     Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
*  Penetrasi kebudayaan, Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.
*  Kemajuan teknologi yang mengakibatkan pergeseran nilai-nilai budaya dan mempengaruhi kebudayaan dikalangan generasi muda kita.



BAB III
PENUTUP

1.      KESIMPULAN
Adanya beragam struktur kepribadian manusia disebabkan adanya beragam kebudayaan yang ada disetiap daerah serta isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak dan keinginan kepribadian dan perbedaan kualitas hubungan antar berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran individu. Mempelajari materi dari setiap unsur kepribadian merupakan tugas psikologi yang berupa kebiasaan / habit atau berbagai macam materi yang menyebabkan timbulnya kepribadian.
Faktor lingkungan memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain

2.      REKOMENDASI
v      Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan masyarakat/organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan oleh seseorang/masyarakat.
v     Menyaring dan membatasi masuknya budaya asing melalui berbagai media, baik itu media massa maupun elektronik yang secara tidak langsung menggeser nilai-nilai budaya luhur yang telah lama diadopsi oleh masyarakat akan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku serta kepribadian seseorang/masyarakat.
v      Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa dari daerah lain selain daerah asal yang tidak dapat dijangkau kepada masyarakat agar mereka pun dapat mengenalnya.
v     Perubahan sosial budaya yang mengakibatkan gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA