Jumat, 25 Januari 2013

Ekonomi Koperasi " Tata Cara Mendirikan Koperasi (Koperasi Karya Indah Sejahtera)"


SOFTSKILL EKONOMI KOPERASI -

Tugas MSDM 20 Soal


NAMA            :     SAIROH                                                                                                           KELAS         :               2 –EA27
NPM               :     16211557                                                                     MATA KULIAH      :  MANAJEMEN SDM
 

1.        Mengapa MSDM semakin penting padahal alat-alat canggih semakin banyak?
Jawab : Secanggih apapun teknologinya, mesin tersebut tetap saja tidak dapat berfungsi tanpa adanya campur tangan manusia.sumber daya manusia sangat penting karena untuk mengoperasikan teknologi tersebut manusia harus memiliki keahlian dan ketrampilan dan juga logika dan mesin deroperasi mengikuti intruksi dari manusia.

2.        Kenapa istilah MSDM lebih populer daripada manajemen personalia?
Jawab : Manajemen sumber daya manusia lebih menekankan strategi dan perencanaan , Manajemen sumber daya manusia mempunyai strategic dan terintegrasi dengan semua kebijakan bisnis perusahaan. Manajemen sumber daya manusia merangkul semua personalia manajerial (khususnya manajer umum).

3.        Mengapa waskat sangat berperan dalam mewujudkan tujuan ?
Jawab : Waskat adalah tindakan nyata dan efisien dalam mencegah/mengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara kedisiplinan, meningkatkan prestasi kerja, mengaktifkan peran atasan dan bawahan, menggali sistem-sistem kerja yang paling efektif serta menciptakan sistem internal kontrol yang terbaik.

4.        Berikan beberapa alasan kenapa karyawan didalam kota besar alat-alat motivasinya lebih        banyak dari karyawan dikota kecil ?
Jawab : Karyawan di dalam kota besar mempunyai
1) Kuantitas yaitu jumlah yang harus diselesaikan(deadline)
2) Kualitas yaitu mutu yang dihasilkan(harus bersaing dengan perusahaan lain)
3) Ketepatan waktu yaitu sesuai atau tidaknya dengan waktu yang telah direncanakan.
4) Pengetahuan dan Pengalaman karena di kota2 besar biasanya banyak fasilitas yang mendukung untuk lebih bisa mengeksplore kemampuan manisia.

5.        Apa saja persamaan dan perbedaan pemberian motivasi dengan insentif?
Jawab : Persamaan è pemberian motivasi dengan insentif sama sama mendorong pegawai untuk bekerja secara optimal dan penuh tanggung jawab sesuai kemampuan.
Perbedaannya è pemberian motivasi sebatas dengan memberikan suatu gagasan yang mampu mendorong kinerja dari pegawai tersebut, sedangkan  insentif yang ditunjang dengan pemberian uang lebih untuk mendorong semangat kerja yang optimal dari pegawai.

6.        Apa persamaan dan perbedaan pemberian insentif dengan benefit ?
Jawab : Dilihat dari segi pemberiannya insentif dengan benefit berbeda karena insentif merupakan kompensasi langsung , sedangkan merupakan kompensasi tidak langsung. Persamaannya è insentif dengan benefit sama-sama merupakan pengeluaran perusahaan yang ditujukan untuk pegawai,
Perbedaannya è insentif berkaitan langsung dengan prestasi kerja sedangkan benefit tidak.

7.        Dimana letak perbedaan pemberian motivasi dengan benefit ?
Jawab : Pemberian motivasi diberikan secara langsung untuk pegawai dalam bentuk gagasan atau kalimat-kalimat pendorong semangat kinerja pegawai, sedangkan benefit pemberiannya dengan obyek yang berbentuk uang.

8.        Apa sasaran pemberian insentif bagi karyawan ?
Jawab : Sasarannya adalah :
a.       Meningkatkan Standar prestasi  yang dapat diukur secara kuantitatif.
b.      Meningkatkan Standar prestasi di atas dapat digunakan sebagai dasar pemberian balas jasa yang diukur dalam bentuk uang.
c.       Meningkatkan kinerja karyawan agar bekerja dengan kinerja kerja

9.        Jelaskan perbedaan antara MSDM dengan Manajemen personalia ?
Jawab : Fokus perhatian manajemen personalia adalah komplek kepada setiap individu ata u perorangan yang bekerja pada sebuah organisasi. sedangkan manajemen sumber daya manusia lebih menyeluruh atau dalam ruang lingkup yang lebih luas lagi dengan  merencanakan, meningkatkan kualitas, memelihara, dan mengembangkan serta menyalurkan kemampuan yang dimiliki sesuai bidangnya.

10.    Mengapa pengadaan (procurement) adalah hal yang penting dan sulit ?
Jawab : Pengadaan sangat diperlukan sekali apabila karyawan atau tenaga kerja dapat di gantikan oleh karyawan baru yang berkompeten, juga pemikiran baru dari perusahaan untuk lebih maju dan disiplin agar perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Pengadaan karyawan sangat sulit dan rumit diakibatkan oleh keinginan perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan berkompeten sesuai dengan keahliannya.

11.    Kenapa masalah pengadaan dapat dikatakan merupakan cermin utama keberhasilan    MSDM, berikan alasannya ?
Jawab :  Saat  rekruitment terjadi (pengadaan) adalah saat dimana harus benar-benar menarik seseorang (karyawan) yang sesuai dengan jabatan dan keahlian tersebut (minat dan bakat) sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan tercapai tujuan perusahaan

12.    Bagaimana proses pengadaan karyawan yang baik ?
a.       Peramalan kebutuhan tenaga kerja
b.      Penarikan (recruitment) ,bermanfaat untuk mendapat SDM potensial untuk mengisi lowongan (formasi)
c.       Seleksi (selection),berguna untuk mencari karyawan yang tepat demi tercapai tujuan organisasi,
d.      Penempatan, orientasi, & induksi karyawan

13.    Apa saja pokok-pokok bahasan utama dalam pengadaan karyawan ?
a.    Penentuan dasar penarikan.
b.    Penentuan sumber-sumber penarikan.
c.    Metode-metode penarikan.
d.   Kendala-kendala penarikan

14.    Jelaskan mengapa seleksi penerimaan pegawai baru sangat penting ?
Jawab : Seleksi perlu untuk dilakukan untuk  mengetahui minat dan bakat calon karyawan, sehingga tidak terjadi kesalahan penempatan kerja. Dan seleksi juga dapat memudah kan perusahaan dalam menarik karyawan sesuai bidang dan jabatan yang di butuhkan.

15.    Kenapa test psikologi penting dalam seleksi penerimaan karyawan ?
Jawab : Untuk mengukur atau menguji kepribadian atau temperamen calon karyawan baru dan untuk mengetahui bakat ,minat atau kecerdasannya, sehingga perusahan menemukan calon karyawan yang tepat untuk posisi yang diperlukan.

16.    Apakah pedoman yang dilakukan dalam pelaksanaan seleksi ?
Jawab : Spesifikasi pekerjaan merupakan pedoman dan dasar yang dilakukan dalam proses pelaksaan seleksi untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam mengisi suatu jabatan  atau posisi tertentu.

17.    Jelaskan korelasi seleksi dengan penempatan karyawan ?
Jawab : Seleksi dilakukan untuk memperoleh karyawan yang qualified & kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan sesuai dengan kemampuannya.
18.    Apa saja manfaat dilakukannya orientasi pegawai baru?
a.       Mengurangi perasaan diasingkan, kecemasan, dan kebimbangan pegawai.
b.      Dalam waktu yang singkat dapat merasa menjadi bagian dari organisasi.
c.       Program orientasi juga akan mempercepat proses sosialisasi

19.    Jelaskan pengertian induksi untuk karyawan baru ?
Jawab : Induksi adalah suatu proses mempernalkan seorang karyawan baru kepada situasi kerja dan kelompok kerja agar karyawan baru merasa nyaman ditempat kerjanya yang baru dan tumbuhkan perhatiannya terhadap pekerjaannya, bagiannya dan perusahaannya.
20.    Bagaimana pengaruh job specification terhadap jumlah lamaran yang diterima suatu    perusahaan?
Jawab : Pengaruh job specification yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan perusahaan dalam menerima atau menyeleksi jumlah lamaran yang diterima perusahaan ialah  Lamaran yang akan diseleksi dan diproses untuk ke tahap selanjutnya yaitu yang sesuai dengan job specification perusahaan tersebut.

Selasa, 15 Januari 2013

Kenapa Koperasi tidak berkembang dan maju secara signifikan ??



SOFTSKILL EKONOMI KOPERASI                


KENAPA KOPERASI TIDAK BERKEMBANG DAN MAJU SECARA SIGNIFIKAN ?”
SAIROH        16211557
KELAS          2 EA27
DOSEN         BP. NURHADI









PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG


KENAPA KOPERASI TIDAK BERKEMBANG DAN MAJU SECARA SIGNIFIKAN ?

Pembangunan koperasi dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia guna mencapai kesejahteraan anggotanya. Tujuan pembangunan koperasi di Indonesia adalah menciptakan keadaan masyarakat khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri (self help). Namun koperasi di Indonesia selama setengah abad lebih kemerdekaannya, tidak menunjukkan perkembangan yang menggembiarkan. Koperasi tidak tampak di permukaan sebagai “bangun perusahaan” yang kokoh dan mampu sebagai landasan (fundamental) perekonomian, serta dalam sistem ekonomi Indonesia, koperasi berada pada sisi marjinal. Upaya pemulihan ekonomi koperasi tetap dalam posisi yang termarjinalkan.
Pemerintah sering bersuara lantang untuk memberdayakan koperasi, tetapi tetap saja koperasi tidak terlihat peranan yang signifikan dalam menyumbang perekonomian Indonesia. Yang berkembang hanyalah kuantitas koperasi dan tidak terlihat perbaikan kualitasnya, baik mikro maupun makro ekonomi.Perkembangan koperasi masih menghadapi masalah-masalah baik di bidang kelembagaan maupun di bidang usaha koperasi itu sendiri. Masalah-masalah tersebut dapat bersumber dari dalam koperasi sendiri maupun dari luar.
Masalah kelembagaan koperasi juga dapat dikelompokkan dalam masalah intern maupun masalah ekstern. Masalah intern mencakup masalah keanggotaan, kepengurusan, pengawas, manajer, dan karyawan koperasi. Sedangkan masalah ekstern mencakup hubungan koperasi dengan bank, dengan usaha-usaha lain, dan juga dengan instansi pemerintah.

1.    DARI SISI KELEMBAGAAN KOPERASI

Masalah Internal :
1.    Keanggotaan dalam Koperasi. Keadaan keanggotaan ditinjau dari segi kuantitas tercermin dari jumlah anggota yang semakin lama semakin berkurang. Masalahnya kenggotaan koperasi yang ada sekarang belum menjangkau bagian terbesar dari masyarakat. Ditinjau dari segi kualitas masalah keaggotaan koperasi tercermin dalam :

a. Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah
b. Ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas
c.  Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota. Kebanyakan anggota koperasi belum menyadari bahwa koperasi merupakan suatu wadah usaha yang dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan mereka. Sebaiknya dalam kelompok tersebut harus ada tokoh yang berfungsi sebagai sebagai penggerak organisatoris untuk menggerakkan koperasi kearah sasaran yang benar.
d. Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus ditingkatkan. Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) banyak anggotanya yang tidak hadir. Akibatnya keputusan-keputusan yang dihasilkan tidak mereka rasakan sebagai keputusan yang mengikat.
e. Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka juga memiliki banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada dikoperasi semakin berkurang.

2.    Pengurus Koperasi. Dalam hal kepengurusan juga dihadapi kelemahan-kelemahan yang sama. masalah yang menjadi penghambat berkembangnya koperasi dari sisi pengurus adalah :

a.    Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadai
b.    Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya.
c.    Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus diperbaikilagi.
d.    Pengurus kadang-kadang tidak jujur
e.    Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk menigkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Kursus-kursus yang diselenggarakan untuk pengurus koperasi sering tidak mereka hadiri.
f.      Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian tugas yang jelas.
g.    Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang.
h.    Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer, pengawas, dan instansi pemerintah dengan baik

3. Pengawas Koperasi
Anggota dari badan pengawas koperasi banyak yang belum berfungsi. Hal ini di disebabkan oleh:
a. Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi.
b. Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk diperiksa.
c.  Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi juga belum banyak membantu perkembangan kemampuan anggota pengawas ataupun peningkatan pembukuan koperasi. Pemeriksaan yang mereka lakukan terutama mengarah pada kepentingan permohonan kredit.
Masalah Eksternal
  1. Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.
  2. Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi.
  3. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

2.        DARI SISI BIDANG USAHA KOPERASI
Masalah usaha koperasi dapat digambarkan sebagai berikut. Ada koperasi yang manajer dan karyawannya belum memenuhi harapan. Di antara mereka ada yang belum dapat bekerja secara profesional, sesuai dengan peranan dan tugas operasi yang telah ditetapkan. Masih ada administrasi koperasi yang belum menggunakan prinsip-prinsip pembukuan dengan baik. Sistem informasi majemen koperasi mesih belum berkembang sehingga pengambilan keputusan belum didukung dengan informasi yang cukup lengkap dan dapat diandalkan.
Di samping itu masih ada manajer yang kurang mempunyai kemampuan sebagai wirausaha. Di antara mereka bahkan masih ada yang kurang mampu untuk menyusun rencana, program, dan kegiatan usaha. Padahal mereka harus memimpin dan menggerakkan karyawan untuk melaksanakan rencana, program, dan kegiatan usaha yang ditentukan.
Penilaian terhadap keadaan serta mengadakan penyesuaian rencana, program, dan kegiatan usaha setiap kali ada perkembangan dalam keadaan yang dihadapainya. Dari sisi produksi, koperasi sering mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku. Salah satu bahan baku pokok yang sulit diperoleh adalah modal. Dalam hal kualitas, output koperasi tidak distandardisasikan, sehingga secara relatif kalah dengan output industri besar. dalam banyak kasus, output koperasi (dan UKM) tidak memiliki keunggulan komparatif sehingga sulit untuk dipasarkan.
Secara umum koperasi harus menghadapi kelemahannya sebagai berikut :
1.        Pembinaan hubungan antara alat perlengkapan koperasi, khususnya antara pengurus dan manajer, yang masih perlu ditingkatkan. Hal ini antara lain mengingat perlunya koordinasi yang mantab dan pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas. Harus dihindarkan apabila ada pengurus yang mengambil wewenang manajer melaksanakan tugas operasional.
2.        Kebijaksanaan dan program kerja koperasi masih cenderung timbul sebagai prakarsa pemerintah. Program-program yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan anggota masih ada yang belum sepenuhnya dipadukan dengan program-program yang timbul dari prakarsa pemerintah. Keputusan koperasi yang mandiri masih belum dapat berkembang.
3.        Organisasi tingkat sekunder, seperti Pusat Koperasi dan Induk koperasi, tampak belum sepenuhnya dapat memberikan pelayanan kepada koperasi primer, khususnya meningkatkan kemampuan dalam bidang organisasi, administrasi, dan manjemen.
4.        Kerja sama koperasi dan lembaga non-koperasi telah ada yang berlangsung atas landasan saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Tetapi, apabila kurang hati-hati dalam membinannya ada kerjasama yang cenderung mengarah pada hilangnya kemandirian koperasi.
5.        Kemampuan pemupukan modal usaha yang bersumber dari anggota dan hasil usaha koperasi, walaupun cukup memadai perkembangannya namun ternyata masih sangat terbatas.
6.        Dalam usaha memperoleh kredit dari bank, koperasi masih menghadapi kesulitan untuk memenuhi persyaratanyang ditentukan. Demikianlah, maka pemupukan modal koperasi walaupun cepat perkembangannya hasilnya masih terbatas juga.
7.        Keterpaduan gerak, pengertian, pembinaan, dan pengawasan terhadap gerakan koperasi dari berbagai instansi masih perlu ditingkatkan.
8.        Masalah lain yang dihadapi dalam pelaksanaan pembinaan koperasi pada tingkat perkembangan seperti sekarang ini adalah masih kurangnya petugas pembina koperasi, baik dalam jumlah maupun mutunya.
9.        Masalah permodalan, penguasaan teknologi, akses informasi, permasalahan pemasaran, dan perlindungan hukum.
10.    Kurangnya dana sehingga fasilitas-fasilitas yang sudah ada tidak dirawat, hal ini menyebabkan koperasi tertinggal karena kemajan teknologi yang sangat cepat.

3.    KUNCI PEMBANGUNAN KOPERASI
Menurut Ace Partadiredja dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia.
Menurut Baharuddin faktor penghambat dalam pembangunan koperasi adalah kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, dan manajer belum berjiwa koperasi sehingga masih perlu diperbaiki lagi.
 Prof. Wagiono Ismangil berpendapat bahwa faktor penghambat kemajuan koperasi adalah kurangnya kerja sama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. Kerja sama di bidang sosial (gotong royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama di bidang usaha dirasakan masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan lembaga koperasi. Ketiga masalah di atas merupakan inti dari masalah manajemen koperasi dan merupakan kunci maju atau tidaknya koperasi di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas koperasi, diperlukan keterkaitan timbal balik antara manajemen profesional dan dukungan kepercayaan dari anggota. Mengingat tantangan yang harus dihadapi koperasi pada waktu yang akan datang semakin besar, maka koperasi perlu dikelola dengan menerapkan manajemen yang profesional serta menetapkan kaidah efektivitas dan efisiensi. Untuk keperluan ini, koperasi dan pembina koperasi perlu melakukan pembinaan dan pendidikan yang lebih intensif untuk tugas-tugas operasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, apabila belum mempunyai tenaga profesional yang tetap, dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan yang terkait.
Untuk kemajuan koperasi maka manajemen tradisional perlu diganti dengan manajemen modern yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.    Semua anggota diperlakukan secara adil,
b.    Didukung administrasi yang canggih,
c.    Koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung (merjer) agar menjadi koperasi yang lebih kuat dan sehat,
d.    Pembuatan kebijakan dipusatkan pada sentra-sentra yang layak,
e.    Petugas pemasaran koperasi harus bersifat agresif dengan menjemput bola bukan hanya menunggu pembeli,
f.     Kebijakan penerimaan pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu yang terbaik untuk kepentingan koperasi,
g.    Manajer selalu memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah yang strategis,
h.    Memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan pelanggan lainnya,
i.      Perhatian manajemen pada faktor persaingan eksternal harus seimbang dengan masalah internal dan harus selalu melakukan konsultasi dengan pengurus dan pengawas
j.      Keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk memperhatikan kelangsungan organisasi dalam jangka panjang,
k.    Selalu memikirkan pembinaan dan promosi karyawan,
l.      Pendidikan anggota menjadi salah satu program yang rutin untuk dilaksanakan.


4.    PPERMASALAHAN UMUM DAN SOLUSINYA
Masalah yang dihadapi koperasi akan semakin meluas jika tidak ditangani sesegera mungkin. Sebelum melakukan tindakan pemecahan masalah langkah awal yang harus kita lakukan adalah menganalisa penyebab terjadinya masalah. Setelah kita mengetahui akar permasalahannya dimana barulah kita dapat melakukan langkah konkrit yang diharapkan dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Dalam penyelesaian masalah  dibutuhkan keterlibatan semua elemen masyarakat baik pemerintah dan masayarakat itu sendiri.Berikut ini masalah yang dihadapi koperasi secara umum dan cara mengatasi permasalahan tersebut , yaitu :
1.    Koperasi jarang peminatnya Koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada pandangan yang berkembang dalam masyarakat bahwa koperasi adalah usaha bersama yang diidentikkan dengan masyarakat golongan menengah ke bawah. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah. Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang dapat menyejahterakan anggotanya.
2.    Kualitas Sumber Daya yang terbatas. Koperasi sulit berkembang disebabkan oleh banyak faktor, yaitu bisa disebabkan Sumber Daya Manusia yang kurang. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi. Seperti yang sering dijumpai, pengurus koperasi biasanya merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidakfokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas.
Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan agar mereka dadat berpartisipasi dalam koperasi.Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
3.    Banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis. Pesaing merupakan hal yang tidak dapat dielakkan lagi, tetapi kita harus mengetahui bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau tidak mau kita akan tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi akan survive dan dapat berkembang.
Dalam menanggapi pesaing kita harus mempunyai trik – trik khusus, trik – trik/ langkah khusus tersebut dapat kita lakukan dengan cara melalui harga barang/jasa, sistem kredit dan pelayanan yang maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini dapat dilakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian.
4.    Keterbatasan Modal. Pemerintah perlu memberikan perhatian kepada koperasi yang memang kesulitan dalam masalah permodalan. Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain pemerintah, masyarakat merupakan pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal koperasi.
5.    Partisipasi anggota.Sebagai anggota dari koperasi seharusnya mereka mendukung program-program yang ada di koperasi dan setiap kegiatan yang akan dilakukan harus melalui keputusan bersama dan setiap anggota harus mengambil bagian di dalam kegiatan tersebut.
6.    Perhatian pemerintah. Pemerintah harus bisa mengawasi jalannya kegiatan koperasi sehingga bila koperasi mengalami kesulitan, koperasi bisa mendapat bantuan dari pemerintah, misalnya saja membantu penyaluran dana untuk koperasi.Akan tetapi pemerintah juga jangan terlalu mencampuri kehidupan koperasi terutama hal-hal yang bersifat menghambat pertumbuhan koperasi. Pemerintah hendaknya membuat kenijakan-kebijakan yang dapat membantu perkembangan koperasi.
7.    Manajemen koperasi.Dalam pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Karena hal ini sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi dari anggota.
Apabila semua kegiatan koperasi bisa dijalankan dengan baik dan setiap anggota mau mengambil bagian di dalam kegiatan koperasi serta perhatian pemerintah dapat memberikan motifasi yang baik, koperasi pasti dapat berjalan dengan lancar.