MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
PERAN
KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN
Mata
Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad
Burhan Amin
Judul
Makalah : Peran Kebudayaan
Dalam Membentuk Kepribadian
Disusun
Oleh :
·
Nama :
Sairoh
·
NPM : 16211557
·
Kelas : 1EA26
FAKULTAS EKONOMI
S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl. KH. Noer Ali Kalimalang Bekasi 17145, Telp (021)
88860117
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh
pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau
mengutip dari tim atau pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap
menerima konsekuensi untuk menerima nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
KATA PENGANTAR
Assalamua'laikum Wr, Wb.
Puji syukur kehadirat ALLOH SWT, karena dengan karunia dan rahmat
nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Dan berkat rahmatnya
juga yang telah memberikan ilmu pengetahuannya, kita menjadi tahu tentang apa
itu kebudayaan. Berbicara tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kepribadian
seseorang. Budaya dan kepribadian bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa
dipisahkan. Dimana budaya yang baik selalu mempengaruhi pribadi yang baik,
kemudian budaya buruk selalu mempengaruhi pribadi yang buruk juga.
Makalah ini menyajikan tentang peran kebudayaan
dalam membentuk kepribadian. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin
maju dan masuknya budaya asing dan arus modernisasi, globalisasi. Sehingga dari
akibat tersebut dapat mempengaruhi kepribadian generasi muda penerus bangsa.
Makalah ini mempunyai tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembacanya maupun pihak yang terkait didalamnya serta dapat memberikan motivasi
atau dorongan agar memiliki kepribadian yang lebih baik di masa yang akan
mendatang dan bisa sebagai bahan acuan untuk kita berkembang kearah yang lebih
baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan baik dari segi tulisan ataupun materi. Untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun senantiasa saya terima dengan tangan terbuka.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada saudara-saudara,
bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa sesuatu
ke arah yang positif.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Alloh SWT meridhoi segala usaha dan langkah kita.
Amien.
Hormat kami
Penyusun.
DAFTAR ISI
Pernyataan................................................................................................................. 1
Kata
Pengantar........................................................................................................... 1
Daftar
Isi................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 4
1.
Latar
Belakang..................................................................................................... 4
2.
Tujuan.................................................................................................................. 6
3.
Sasaran................................................................................................................. 7
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 8
1.
Kekuatan
(Strength).............................................................................................. 9
2.
Kelemahan (Weekness)...... .................................................................................. 9
3.
Peluang
(Oppurtunity)............................................................................................ 10
4.
Threat
(Ancaman).................................................................................................. 10
BAB III KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI................................................. 11
1.
Kesimpulan............................................................................................................ 11
2.
Rekomendasi......................................................................................................... 11
Daftar Pustaka................................................................ ............................................ 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan
dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Berbicara mengenai kepribadian kebudayaan mempunyai peranan
penting dalam membentuk kepribadian sesorang maupun kepribadian bangsa. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan
penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari. Kebudayaan tidak
pernah mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus berganti-gantinya alam
dan zaman.
Beberapa Teori tentang kepribadian :
Ø Teori psikodinamika berfokus pada pergerakan energi psikologis di dalam manusia, dalam bentuk kelekatan, konflik, dan motivasi.
Ø Teori Freud, Sigmund Freud berpendapat
bahwa kepribadian terdiri dari tiga sistem utama: id, ego, dan superego. Setiap tindakan kita merupakan hasil
interaksi dan keseimbangan antara ketiga sistem tersebut.
Ø Teori Jung, Carl Jung pada awalnya
adalah salah satu sahabat terdekat Freud dan anggota lingkaran koleganya,
tetapi pertemanan mereka berakhir dalam pertengkaran tentang ketidaksadaran. Menurut
Jung, di samping ketidaksadaran individual, manusia memiliki ketidaksadaran
kolektif yang mencakup ingatan universal, simbol-simbol, gambaran tertentu, dan tema-tema yang
disebutya sebagai arketipe.
Bronislaw
Malinowski yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori fungsional dalam
anthropologi, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan sebagai berikut :
- System norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya,
- Organisasi ekonomi
- Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan; perlu diingat bahwa keluarga merupakan pendidikan yang utama.
- Organisasi kekuatan.
Pada
intinya para ahli menunjuk pada adanya 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai
cultural universals, yaitu:
- Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya).
- Mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, system produksi, system distribusi dan sebagainya).
- Sistem kemasyarakatan (system kekerabatan organisasi politik, system hokum, system perkawinan).
- Bahasa (lisan maupun tertulis).
- Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
- Sistem pengetahuan dan pendidikan.
- Religi (system kepercayaan).
Sejalan dengan derasnya
arus modernisasi dan globalisasi, budaya-budaya daerah kian memudar dan
terpinggirkan oleh budaya-budaya yang masuk kedalam tubuh budaya kita yang
dominan berasal dari budaya-budaya barat. Sehingga dari akibat tersebut dapat
menimbulkan berbagai macam masalah budaya di Indonesia, antara lain adanya
perbedaan karakter kepribadian budaya barat dengan budaya Indonesia yang dapat
merusak budaya Indonesia yang juga dapat mengakibatkan pembentukan kepribadian
yang kurang baik akibat dari pergeseran nilai-nilai kebudayaan yang ada.
Secara umum Kebudayaan dan
Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia.
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosial maka
manusia tidak bisa hidup sendiri / saling ketergantungan.
Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan
social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola
pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola
pikir masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari
yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka,
kepercayaan, dan ideology yang mereka anut.
Berbicara mengenai kepribadian dan
kebudayaan, tidak terlepas dari hubungan antara masyarakat dan kebudayaan.
Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia.
Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat dibedakan dengan
kepribadiannya, karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada
dalam diri seorang individu.
2.
Tujuan
Dalam makalah yang saya buat ini diharapkan dapat menambah wawasan saya dan
pembaca untuk dapat menentukan kepribadian yang baik dalam ruang lingkup budaya
di sekitarnya dan memberikan gambaran dan pemahaman kepada siapapun tentang
pengaruh budaya terhadap kepribadian seseorang. Agar ketika akan bertindak
tidak bertindak sesuai dengan budaya buruk, yang ketika bertindak sesuai dengan
budaya yang baik, serta pengaruh positif dapat kita rasakan bersama sesuai
dengan tujuan Undang-undang dasar yang menjadi landasan dan akar dari bangsa
kita. Tujuan kita mempelajari kebudayaan yang berperan penting dalam
kepribadian kita adalah :
1.
Mengetahui peran
budaya dalam pembentukan kepribadian yang baik
2. Mengetahui berbagai macam masalah tentang kebudayaan
3. Dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan
4. Meningkatkan jiwa gotong royong
5. Meningkatkan kebersamaan
6.
Membangun
komunikasi yang lebih baik
Setiap Individu memiliki pengalaman yang berbeda – beda serta
beraneka ragam, dan dari pengalaman tersebutlah biasanya kepribadian seseorang
juga dapat berubah. Dan lingkungan sangat mempengaruhi pola pikir dan
kepribadian seseorang.
3.
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai
untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia tentang kebudayaan yang
menjadi salah satu faktor dalam membangun kepribadian seseorang dikarenakan kebudayaan merupakan
salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting
dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat sehingga
sangat penting bagi kita untuk terus mempertahankan kebudayaan timur yang sopan
dan lemah lembut serta beradab. Kebudayaan memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana
seseorang tumbuh dan dibesarkan norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial dan
pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini
memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Seiring derasnya arus
globalisasi dan modernisasi diharapkan generasi
muda penerus bangsa tetap memiliki kepribadian baik tanpa menyampingkan
nilai-nilai kebudayaan timur yang sopan yang telah ada sejak zaman nenek moyang
kita yang merupakan ciri khas kita sebagai pribadi yang anggun, sopan dan
santun.
BAB II
PEMBAHASAN
Kepribadian mencakup
kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan lain-lain sifat yang khas dimiliki seseorang
yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Kepribadian
sebenarnya merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan
sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor-faktor tersebut
mempengaruhi suatu individu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam menelaah pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian,
sebaiknya dibatasi pada bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi
kepribadian. Berikut tipe-tipe kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk
kepribadian yakni:
- Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang merupakan anggota suatu masyarakat tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan-kebudayaan khusus yang tidak sama pula.
- Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life). Contoh perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri sendiri dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense of value).
- Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula.
- Kebudayaan khusus atas asar agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan umatnya.
- Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul.
Budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara
intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain.
Berikut uraian dari setiap kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
yang ada, berkaitan dengan peranan kebudayaan dalam membentuk kepribadian
:
1.
Kekuatan
(Strength)
Budaya bertindak
sebagai mekanisme
alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun dan
membentuk sikap, perilaku dan kepribadian seseorang . Secara sederhana hubungan antara manusia dan
kebudayaan adalah seseorang/masyarakat sebagai pelaku kebudayaan dan kebudayaan
merupakan objek yang dilaksanakan seseorang/masyarakat.
Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial
karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan
masyarakat/organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang
sebaiknya dikatakan dan dilakukan oleh seseorang/masyarakat.
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap
sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu. Artinya dengan budaya
seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih tanggung jawab bukan hanya untuk
dirinya tetapi bagi orang lain ataupun masyarakat.
2. Kelemahan
(Weekness)
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas,
artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu masyarakat dan
membedakannya dengan masyarakat lainnya dan kebanyakan masyarakat kita tidak
mengenal budaya daerah lain.
Masuknya budaya asing melalui berbagai media,
baik itu media massa maupun elektronik yang secara tidak langsung menggeser
nilai-nilai budaya luhur yang telah lama diadopsi oleh masyarakat akan
mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku serta kepribadian
seseorang/masyarakat.
Agama
juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu.
Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian
yang berbeda-beda pula di kalangan umatnya.
3. Peluang (Opportunity)
Perkembangan
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan
kebudayaan bangsa dari daerah lain selain daerah asal yang tidak dapat
dijangkau kepada masyarakat agar mereka pun dapat mengenalnya.
Memperkenalkan
kebudayaan bangsa sejak dini kepada generasi penerus bangsa, Sehingga kebudayaan yang dimiliki oleh setiap bangsa
negara atau daerah lebih dikenal oleh generasi muda kita.
Keanekaragaman
budaya yang ada disuatu negara maupun daerah yang berbeda-beda membentuk
masyarakat dengan tradisi, adat istiadat dan pemikiran yang berbeda dalam masyarakat dapat dijadikan titik acuan dalam
membentuk kepribadian seseorang atau kelompok masyarakat. Karena melalui
kebudayaan manusia dapat bertukar pikiran dan dapat menjadi motivasi bagi
daerah/negara lain untuk menjadi lebih baik di segala bidang kehidupan.
4. Ancaman (Threat)
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala
berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan
itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin
mengadakan perubahan.
Penetrasi kebudayaan, Masuknya
sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya
kebudayaan Barat ke
Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan
goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.
Kemajuan teknologi yang mengakibatkan pergeseran
nilai-nilai budaya dan mempengaruhi kebudayaan dikalangan generasi muda kita.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Adanya beragam struktur kepribadian
manusia disebabkan adanya beragam kebudayaan yang ada disetiap daerah serta isi
dan sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak dan keinginan kepribadian dan
perbedaan kualitas hubungan antar berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran
individu. Mempelajari materi dari setiap unsur kepribadian merupakan tugas
psikologi yang berupa kebiasaan / habit atau berbagai macam materi yang
menyebabkan timbulnya kepribadian.
Faktor lingkungan memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter di mana
seseorang tumbuh dan dibesarkan norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh
lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran
dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara
intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain
2.
REKOMENDASI
v Budaya
meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang
membantu menyatukan masyarakat/organisasi dengan cara menyediakan standar
mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan oleh seseorang/masyarakat.
v
Menyaring dan membatasi masuknya budaya asing melalui
berbagai media, baik itu media massa maupun elektronik yang secara tidak
langsung menggeser nilai-nilai budaya luhur yang telah lama diadopsi oleh
masyarakat akan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku serta kepribadian
seseorang/masyarakat.
v Perkembangan Ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat, dapat
dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa dari daerah
lain selain daerah asal yang tidak dapat dijangkau kepada masyarakat agar
mereka pun dapat mengenalnya.
v
Perubahan sosial budaya yang mengakibatkan
gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA