NAMA : SAIROH
NPM : 16211557
KELAS : 3-EA27
TUGAS KE : 7
MATERI : Pengaruh Individu Terhadap Perilaku Konsumen
DOSEN : Tomy Adi Sumiarso , SE
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucap puji
syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta doa restu
dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya tugas penulisan ilmiah ini dapat
diselesaikan.
Penulisan ini disusun
guna melengkapi salah satu tugas untuk mata kuliah prilaku konsumen di
Universitas Gunadarma.
Penulis menyadari bahwa
keberhasilan penulisan ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
baik langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
Allah SWT. Yang telah
memberikan nikmat sehatnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan ilmiah ini dengan baik.
Kepada kedua orang tua
penulis yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan
tulisan ilmiah ini.
Kepada teman-teman
selaku mahasiswa Univ. Gunadarma yang telah membantu saya dengan dukungan dan
support hingga terbentuknya penulisan ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan dan
kesalahannya. oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dan mudah-mudahan
makalah ini dapat mendorong kita untuk lebih giat dalam proses menimba ilmu
dengan sebaik-baiknya. Amin yarobbal’alamin...
Bekasi, 15 Januari 2014
Sairoh
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keputusan pembelian
juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Konsumsi seseorang juga dibentuk
oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah
mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang
dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka
menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para
pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat
di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
Situasi ekonomi
seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri
dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan
polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang
).
Gaya hidup seseorang
adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat
seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang
berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik
kelas sosial seseorang.
Kepribadian adalah
karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang responnya
terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu
variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis-
jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara
jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.
Pengaruh personal atau
individu Merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang berasal dari
faktor pada diri si konsumen, yang diantaranya:
1. Usia
dan tahap daur hidup
Orang akan mengubah barang dan jasa yang
mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan
berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga.
Sehingga pemasar hendaknya memperhatikan perubahan minat pembelian yang terjadi
yang berhubungan dengan daur hidup manusia.
2. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang
dan jasa yang dibelinya. Dengan demikian pemasar dapat mengidentifikasi
kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata
terhadap produk mereka.
3. Keadaan
ekonomi
Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi
pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan
seksama memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan
tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan
adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya.
4. Gaya
hidup
Orang yang berasal dari subkultur, kelas
sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya
hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang
tercermin dalam kegiatan, minat dna pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila
digunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai
konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi
perilaku konsumen.
5. Kepribadian
dan konsep diri
Tiap orang mempunyai kepribadian yang
khas dan ini akan mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu pada
karakteristik psikologis yang unik yang menimbulkan tanggapan relatif konstan
terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk
menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk atau erek, atau
pemasar juga dapat menggunakan konsep diri atau citra diri seseorang. Untuk
memahami perilaku konsumen, pemasar dapat melihat pada hubungan antara konsep
diri dan harta milik konsumen. Konsep diri ini telah berbaur dalam tanggapan
konsumen terhadap citra mereka.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui
pengaruh pribadi dalam keputusan pembelian produk.
2. Mengetahui
variasi antara pengaruh pribadi pada pilihan produk dan merk produk.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
1.1 Pengertian Perilaku konsumen
Konsumen bisa dibedakan
menjadi 2 tipe yakni konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen
individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri, sedangkan konsumen
organisasi membeli barang dan jasa untuk kepentingan dan keperluan dalam
menjalankan kegiatan organisasi.
Schiffman dan Kanuk
(1994) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan
konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan
produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Engel,
Blackwell, dan Miniard (1993) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Ada beberapa alasan
mengapa perilaku konsumen dipelajari :
1. Pertama
adalah kepentingan pemasaran. Pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan
konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik melalui strategi pemasaran
yang tepat.
2. Kepentingan
pendidikan dan perlindungan konsumen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
konsumen memilih produk dan jasa dengan benar, terhindar dari penipuan, serta
menjadi konsumen yang bijaksana.
3. Perumusan
kebijakan masyarakat dan undang-undang perlindungan konsumen.
Proses keputusan konsumen dalam membeli
dan mengkonsumsi produk dan jasa akan dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu
kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen dan lembaga lainnya, faktor
perbedaan individu konsumen, serta faktor lingkungan konsumen. Proses keputusan
konsumen terdiri atas tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, pembelian, dan kepuasan konsumen. Pemahaman terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan konsumen akan memberikan manfaat pengetahuan bagi
pemasar dalam menyusun strategi dan komunikasi pemasaran yang lebih baik.
The American Marketing
Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari
pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan
pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan
pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses
konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitik beratkan pada
aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu.
Tingkah laku dari
konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus
dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk
menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.
Dua wujud konsumen:
1. Personal
Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk
penggunaannya sendiri.
2. Organizational
Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
1.2
Pemikiran yang benar tentang konsumen
Konsumen merupakan
raja, itu merupakan pepatah yang sudah tidak asing lagi, oleh sebab itu penjual
harus bersikap sopan kepada pembeli untuk memuaskan kebutuhan konsumen
tersebut.
Ø Jenis-jenis konsumen
Setiap manusia pasti
berbeda, begitu pula dengan konsumen. Agar dapat memahami konsumen maka harus
mengerti dulu jenis-jenis konsumen itu sendiri. Jenis-jenis konsumen adalah
sebagai berikut:
a.
Pelanggan/konsumen menurut UU Konsumen
adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dimasyarakat
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun mahluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan.
b.
Konsumen trend setter. Tipikal konsumen
ini selalu suka akan sesuatu yang baru, dan dia mendedikasikan dirinya untuk
menjadi bagian dari gelombang pertama yang memiliki atau memanfaatkan teknologi
terbaru
c.
Berikutnya adalah jenis konsumen yang
mudah dipengaruhi, terutama oleh konsumen tren setter, sehingga disebut sebagai
follower atau pengikut. Kelompok ini sangat signifikan, karena membentuk
persentase terbesar, kelompok ini disebut konsumen follower. ”Follower.
Konsumen ini adalah orang-orang yang terimbas efek dari konsumen trend setter.
d.
Sedangkan jenis konsumen yang terakhir
(Value seeker), adalah mereka yang memiliki pertimbangan dan pendirian sendiri.
Kelompok ini jumlahnya lebih besar dari kelompok pertama, sehingga patut pula
diberi perhatian khusus. atau yang disebut konsumen ”value seeker”. Jenis
konsumen ini relatif sulit untuk dipengaruhi, karena mereka lebih mendasarkan
kebutuhan mereka terhadap alasan-alasan yang rasional.
e.
Konsumen pemula, Jenis konsumen pemula
cirinya adalah pelanggan yang datang banyak bertanya. Dan konsumen pemula
merupakan calon pelanggan dimasa yang akan datang.
f.
Konsumen curiga, ada konsumen yang
datang dengan rasa curiga bahwa Anda menjual barang gelap dengan harga gelap
dan untung Anda berlipat. Jadi dia akan menawar di bawah harga kepantasan.
g.
Konsumen pengadu domba, ada jenis
konsumen lain lagi, yaitu yang suka mengadu domba. Mungkin karena menganggap
anda adalah domba yang layak diadu-adu. Konsumen jenis ini suka mengatakan
bahwa harga di tempat lain lebih murah daripada barang yang Anda tawarkan.
h.
Konsumen pengutil, Ada lagi jenis
konsumen yang suka mengutil. Dia sering bertanya apa saja, yang pada intinya
bertujuan agar Anda bingung dan linglung, dan pada akhirnya setelah konsumen
tersebut pergi, Anda
i.
Mendapatkan ada barang yang hilang.
Konsumen jenis ini tidak selalu kumal. Kadang dan biasanya malah berpenampilan
perlente.
j.
Konsumen yang loyal pada harga, Inilah
tipikal konsumen pada umumnya. Loyalitasnya hanya pada harga bukan pada Anda.
Kalau harga kompetitor Anda lebih murah dia akan lari ke sana.
k.
Konsumen banyak uang, Ini yang kita
cari. Uangnya banyak, tidak cerewet, lagi penurut. Tapi hati-hati menanganinya.
Bagi mereka biasanya mutu nomor satu. Anda harus menyuguhkan hanya yang
terbaik. Sekali kecewa, mereka pindah ke pesaing.
BAB
III
PEMBAHASAN
Untuk produk yang mana
dari produk-produk berikut ini anda akan mengharapkan pengaruh pribadi sebagai
factor dalam keputusan pembelian? Minuman ringan, oli motor, sabun pembersih
muka, cat rumah, karpet, mesin cuci, handphone, dan kamera digital.
Produk yang mengharapkan pengaruh
pribadi diantaranya yaitu :
1. Oli
motor karena merk biasanya akan cenderung mengikuti perkataan orang yang tau
mengenai oli. Misalnya saja montir di bengkel, yang memang lebih tau oli mana
yang bagus untuk merk motor tertentu. Penggunaan oleh teman juga biasanya
menjadi faktor pendorong.
2. Cat
rumah karena biasanya dalam membeli cat
rumah konsumen akan dipengaruhi oleh pendapat orang lain. Individu cenderung
akan bertanya pendapat orang lain mengenai cat warna dan merk apa yang bagus.
3. Mesin
cuci karena mesin cuci merupakan barang elektronik yang cukup mahal sehingga
konsumen selektiv dalam pemilihan merk mesin cuci. Banyak pengaruh individu
untuk memutuskan merk apa yang akan dibeli oleh konsumen karena kualitas sangat
berpengaruh terhadap penentuan pembelian.
4. Handphone
karena handphone merupakan produk yang memiliki banyak tipe dan tentunya masing
masing orang memiliki tipe kesukaannya masing-masing. Namun beberapa konsumen
biasnya membeli handphone yang memang sedang banyak digunakan oleh orang,
misalnya jenis handphone apa yang banyak digunakan oleh teman bermain, rekan
kerja, keluarga. Hal ini tentu akan menjadi pengaruh suatu individu dalam
memutuskan handphone apa yang akan dibeli. Begitupun dengan merk, biasanya merk
tertentu juga menjadi acuan bagi individu, seperti merk apa yang sedang banyak
dibeli oleh orang disekitar individu itu sendri.
5. Kamera
digital karena memang kebanyakan membeli karena memang atas sugesti seseorang
terhadap suatu merk tersebut. Bisa dari teman dekat, keluarga, atau mungkin
dari penjual. Jadi berdasarkan informasi yang konsumen dapat dari orang-orang
mengenai keunggulan produk tersebut, atau memang banyak dari orang disekitar
konsumen yang memakai produk tersebut membuat konsumen percaya bahwa produk itu
memang bagus dan akahirnya membelinya.
6. Minuman
ringan dan sabun pembersih muka dan karpet tidak termasuk, karena produk-produk
tersebut merupakan produk yang dapat dirasakan manfaatnya secara pribadi
langsung. Jadi sesuai dengan apa yang dirasakan oleh individu masing-masing.
Untuk minuman jika memang individu nya tidak menyukai, maka individu cenderung
akan membeli produk yang lain. Meskipun teman atau keluarga menyukain minuman
tersebut.
7. Pembersih
muka, jika pembersih muka cocok bagi konsumen maka konsumen akan membeli tanpa
pertimbangan apakah orang terdekatnya beli merk tersebut atau tidak. Begitupun
jika ternyata pembersih muka tersebut tidak cocok dan malah berddampak negatif
bagi individu itu sendiri, maka konsumen akan langsung memberhentikan pemakaian
dan memilih produk lain walaupun orang sekitarnya banyak yang memakai .
BAB
IV
KESIMPULAN
Keputusan pembelian konsumen juga
dipengaruhi oleh pengaruh pribadi atau pengaruh dari individu lain. Individu
lain yang dimaksud adalah teman dekat, keluarga, pacar atau yang lain. Hal ini
bisa menjadi pengaruh besar yang mendorong konsumen untuk membeli suatu produk.
Selain itu, merk dari suatu produk juga mempengaruhi. Misalnya saja untuk
produk handphone, dalam pembelian handphone konsumen pasti mendapatkan pengaruh
dari orang lain. Selain itu merk juga pasti mempengaruhi pembelian produk yang
dilakukan oleh konsumen.